Dua ribu dua belas, tujuh maret .
Duduk dimeja, sendiri.
Melalui aplikasi Echofon yang selalu aku gunakan untuk bertwitter ria (read : @panpacake) , aku menghabiskan waktu waktu ku untuk mereply dan mengupdate status yang menurutku layak untuk dibaca orang lain. Berusaha mencari kegiatan lain selain terjurus memfikirkanmu, stres !
Ini kisah yang hampir punah, Aku yang sangat rentan cinta ini terlalu membodohi fikiranku dengan nama-namamu, ingatan-ingatan dirimu, dan yang pasti selalu terbodohi oleh diriku sendiri yang selalu memantau aktifitas dunia mayamu. Sedikit berharap kau merasakannya, sedikit menepis asa yang ada di jiwa bahwa kau telah lupa dan benar-benar beranjak dari kehidupanku sekarang. SSssst, aku menyadari itu :) Sesungguhnya tak perlu kau takut bahwa aku akan terus mengahantui, mengganggumu atau bahkan merusak apa yang telah kau jalani (lagi) sekarang.
Bahkan, jangan khawatir jika aku akan terus mengharapmu. itu tindakan manusia bodoh, karena aku akan terus maju berusaha mencari jati diriku dengan jalan ilahi. Insyaallah aku akan mengalahkan rasa yang semakin kuat terhadapmu ini.
Twitter, Facebook dan lainnya yang kumaanfaatkan sekarang untuk melihatmu dari sini. Tidak ada yang lain, hanya jembatan tak nyata itulah aku dapat melihat dan merasakan hari-harimu, Sebaiknya akupun harus sadar dengan status yang kumiliki ? Siapa aku menurutmu ?
Taukah rasa malu, kecewa, ditertawakan, dihina, dimaki, menunggu, mengharap, menangis, merintih, memikirkan seseorang yang sama sekali tidak pernah memikirkanmu, gelisah, gundah, terharu, tegar, tersesak, terpojok, disalahkan, dituduh, difitnah, dihakimi, dijudge sana sini, dipermalukan, dijauhi oleh orang yang kita sayang, ditinggalkan, dan dibuang ? Pernah kah kau alami ? layakanya sekecil tunas kecambah yang tidak berani melangkah tumbuh dewasa ?
Berfikirlah ! Hanya itu harapanku, tiada yang lain sekarang. Tak perlu kau ingat janjimu dulu, janji yang hanya memberiku sebuah "harapan" yang tak pasti kapan datangnya, yang hanya membuatku dirundung kegalauan, Yang kubutuhkan kesadaranmu, bukan pembalasanmu yang mencintaiku seperti aku mencintaimu, bukan !
Mengertilah aku menyayangimu seperti kekasih. Tulus berdoa untukmu seperti Saudaraku sendiri, dan memikirkanmu seperti separuh jiwaku sendiri. tidaklah kau pernah berfikir soal ini ?
Kau hanya berfikir mengenai kebahagiannmu saja, tidak kebahagiaanku.
Soal cintaku padamu, itu tak usah difikirkan kembali ? Memulai dari "nol" titik awal, dan merubah skenario kita. Skenario yang sekarang sudah berjalan tanpa adanya sutradara pengatur, juga tanpa adanya keseriusan pemain. Cukup kau berfikir ini, tulisan yang kutumpahkan untuk ketiga kalinya dan kutaruh seluruh harapanku ditulisan ini agar kamu mengerti.
Jauh, kau tak dekat.
Dekat, kau menyiksa.
Sama sekali, aku tak pernah mengenal sifat aslimu. Baikkah ? Burukkah ?
Hanya "kau tak cinta padaku" itu yang kutahu .
Seribu maaf untukmu aku ucapkan, tak masalah kau tak menjawab. Tersenyumlah itu sudah cukup lega . Maaf atas tingkahku yang salah, tingkahku yang membuatmu kembali berpisah.
Tingkahku yang merusak bahagiamu. Ingat, bahwa banyak sekali orang yang menyayangimu. jangan siakan mereka, jangan ulangi kejadian ini.
Aku takkan kembali, seperti waktu yang berlalu sedetik kemudian.
Buatlah aku bahagia melepasmu, melihatmu indah tersenyum, dan jauh dari kepergian.
Catatan : mengharapkan bantuan promote :)
terimakasih sudah membaca .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar