Sabtu, 20 Agustus 2011

RUMAH CAHAYA

Syahadat adalah pondasi.. ini artinya betapa tidak main mainnya syahadat dalam Islam.. Karena bila pondasi saja ga kuat, kokoh maka rumah yang kita bangun akan sangat gampang banget untuk roboh, rapuh..

Kita mengerti bahwa syahadat adalah bersaksi.. "Aku Bersaksi Tiada Tuhan selain Allah, Dan Aku Bersaksi Muhammad utusan Allah.." namun tidak kah kita ada "kecurigaan", "keingin tahuan" yang lebih jauh lagi tentang "berSAKSI" itu sendiri..? Bukankah berSAKSI itu adalah kegiatan untuk berjumpa, melihat dan mengenal..? Bukan sekedar kata kata saja..?

Sangat tidak mungkin dong, kita ingin membuat pondasi sebuah rumah hanya dengan mengatakan " aku bangun pondasi" saja tanpa adanya sebuah tindakan nyata..? Tetapi seringkali kita beranggapan mana mungkin kita melihat Tajali Tuhan padahal kita hanya manusia biasa tidak seperti para Nabi, Rasul..

~(ˆ▽ˆ~) (~ˆ▽ˆ)~ JONI BLAK BLAKAN

Kalo dunia ini saja sudah disebut maya.. Berarto FB, Twitter dan lainnya adalah maya kuadrat dong.. ^^



Dan di dunia FB atau sejenisnya ini ada Joni Blak Blakan (Salah satu tokoh Iklan Jaringan Seluluer).. Karena ga bisa bagaimana menunjukan apa yang di lakukan kepada Tuhan Maya nya, akhirnya jalan satu satunya adalah pengungkapan laporan, aku sholat, aku puasa, aku tahajud, aku dhuha dan seterusnya.. Dan Tuhan pun komen, Istiqomah selalu yaaa... ^^



Begitu juga dalam kehidupan sehari hari, dapat dijumpai banyak lagi para "Jobi Blak Blakan" untuk menunjukan kalo dirinya melakukan ibadah.. Unjuk kekuatan seolah olah memamerkan dirinya berpuasa dengan meminta orang lain yang tidak berpuasa untuk menghormati Bukan Ramadhan atau mungkin malah dia sendiri yang sebenarnya butuh penghormatan..? Kalo dipikir pikir sejak kapan Bulan Ramadhan minta di hormati..?



(┌','┐) MENYELAMI LAUTAN ILAHIAH

"Sesungguhnya telah Kami buatkan bagi manusia dalam Al Quran ini setiap macam perumpamaan supaya mereka dapat pelajaran.." Az Zumar 39:27

Seringkali kita mendengar bahwa akherat di umpamakan seperti lautan yang luas tiada batas, dalam tak terukur..

Dalam hidup banyak yang suka berenang renang namun sedikit yang berani untuk tenggelam.. Banyak yang menikmati di permukaan namun tak mau untuk menyelami kedalamannya.. banyak yang membicarakan keindahan dalam lautan namun mereka tak mau berpengalaman menyusuri dalam lautan untuk menyaksikan sendiri.. Dan banyak yang meributkan keelokan mutiara, padahal mereka tidak pernah sedikitpun memandanginya..

Dan tenggelam itulah sebuah pengalaman spiritual untuk melewati gerbang kematian untuk kebangkitan.. Kenapa demikian..? Bayangkan saja saat kita tenggelam di dalam air, semakin dalam semakin kita tak dapat mendengar apa yang di bicarakan dipermukaan, tak dapat pula melihat apa yang tampak di luar, tak dapat bernafas, dan tak mungkin untuk berbicara.. Bukankah demikian dengan orang mati..? yang tak bisa lagi mendengar, tak dapat melihat, tak bernafas dan tak lagi mampui bersuara..?

Pengalaman spiritual seperti ini berbanding lurus dengan yang Rasul katakan " ANTAL MAUT QOBLAL MAUT" atau "MATILAH KAMU SEBELUM MATI".. dan kenapa harus mati..? karena kematian adalah jalan satu satunya untuk bertemu dengan TUHAN.. Bukankah Syahadat mengajak kita untuk mengalami sebuah perSAKSIAn..?

Lebih lanjut saat tenggelam, kita akhirnya menyadari bahwa air lautanlah yang menyelimuti kita semua.. Ini artinya barang siapa yang telah mampu tenggelam dalam lautan Ilahiah, maka dia akan menyadari bahwa segala sesuatu di dalam hidup ini adalah wajah Nya saja.. kita akan sadar bahwa Tuhan ada di mana mana di setiap mata kita memandang.. Kalau sudah begini, masihkan EGO kita yang mengklaim bahwa diri kita merasa yang paling benar..? Dan merasa punya Tuhan sendiri..? Subhanallah.. ^^

INDONESIA RAYA, INDONESIA JAYA ┐('⌣'┐)(┌'⌣')┌

Sebelum menuntut kemerdekaan yang ada diluar bagi dirimu.. terlebih dulu lihatlah dirimu sendiri yang belum merdeka.. lihatlah belenggu yang memasung jiwamu untuk bebas merdeka.. Bagai seekor burung dalam sangkar.. maka segera bebaskan pasung jiwamu.. agar dirimu tau apa itu kebebasan.. agar dirimu tau apa itu kemerdekaan.. agar dirimu tau apa itu kebangkitan..

Kibarkan bendera menuju puncak tiang dengan tarikan mu.. Kau adalah tiang itu sendiri.. Tariklah bendera itu menuju puncak tiangmu.. Seperti menarik tali kearah diri, seperti itulah kau mengenali diri mu sendiri.. semakin kau mengenali dirimu, semakin bendera itu perlahan namun pasti naik keatas tiangmu.. bendera adalah simbol dari kesadaranmu dan puncak tiang adalah qolbu mu..

Kesadaran tertinggi itu adalah pelita yang menyala dalam dirimu.. Bila pelita itu menyala, kau telah merdeka.. Pelita yang menjadikanmu cahaya menerangi dalam kegelapan..

Andai setiap jiwa manusia Indonesia telah menyala pelita pelita dalam diri masing masing.. Masa Kegelapan Indonesia pun berganti menjadi cahaya yang semburat menyingsing dari timur.. Kebangkitan itu kembali terbit perlahan.. kemerdekaan di segala penjuru Indonesia.. Kemerdekaan di segala aspek kehidupan manusia.. Kemerdekaan diatas keberagaman suku, keyakinan, budaya..